Di tengah tugas mulia
tersebut, 10 pemimpin dunia ini ternyata juga selalu memperhatikan penampilan
dan gaya busananya hingga menjadi ciri khas mereka. Kita pasti akan langsung mengingat
mereka hanya dengan melihat busana tertentu yang identik dengan para pemimpin
tersebut. Berikut beberapa para pemimpin negara yang memiliki gaya busana khas yang
ikonik.
Nelson Mandela
Nelson Rolihlahla Mandela
atau biasa dipanggil Madiba, lahir di Mvezo, 18 Juli 1918, merupakan seorang
revolusioner anti-apartheid dan politisi Afrika Selatan yang menjabat sebagai
Presiden Afrika Selatan sejak 1994 sampai 1999. Ia adalah orang Afrika Selatan
berkulit hitam pertama yang memegang jabatan tersebut dan presiden pertama yang
terpilih melalui keterwakilan penuh, dalam sebuah pemilu multi-ras.
Sejak terpilih sebagai
presiden Afrika Selatan pada 1994, mendiang tokoh anti-apartheid ini tak pernah
meninggalkan busana ciri khasnya berupa kemeja batik yang di negerinya disebut
dengan Madiba Shirt.
Dimana, menurut BBC
Indonesia, perkenalan Mandela dengan batik bermula saat ia berkunjung ke
Indonesia pada tahun 1990 (beberapa bulan setelah keluar dari penjara di Pulau
Roben selama 27 tahun). Dia mendapatkan cinderamata berupa batik, saat itulah
dia mulai menyukainya. Diketahui, koleksi batik yang dia miliki, didominasi
kemeja batik rancangan maestro batik Iwan Tirta. Belakangan, muncul istilah
kemeja Madiba untuk menyebut busana yang kerap dikenakan Mandela.
Fidel Castro
Fidel Alejandro Castro
Ruz, lahir pada 13 Agustus 1926, merupakan seorang Presiden Kuba sejak 1976
sampai 2008. Sebelumnya, Castro menjabat sebagai Perdana Menteri pada Februari
1959, lalu menjadi Dewan Menteri Fulgencio Batista pada tahun 1976.
Castro tampil sebagai
sekretaris pertama Partai Komunis Kuba pada 1965 dan mengubah menjadi negara
Republik Sosialis. Setelah menjadi presiden, dia menjabat sebagai Komandan
Militer Kuba.
Presiden Kuba ini selalu
tampil dengan busana formil resminya. Dengan busana khas militer hijau tua
dengan topi PDL (Pakaian Dinas Lapangan). Tapi kembali lagi, perannya dengan
dunia kemiliteran di Kuba memang besar, sehingga gaya busana ala militer pun
menjadi kebiasaan dan ciri khasnyanya tersendiri.
Jawaharlal Nehru
Jawaharlal Nehru, lahir 14
November 1889, merupakan negarawan India pertama dan terlama yang yang menjabat
sebagai Perdana Menteri di India, yaitu sejak tahun 1947 hingga 1964. Terlahir
sebagai anak dari seorang pengacara dan politikus terkenal, Motilal Nehru, dia
mampu menjadi pemimpin sayap kiri pada Kongres Nasional India. Bahkan dengan
bimbingan dari Mahatma Gandhi, dia berhasil menjadi Presiden Kongres.
Nehru terpilih oleh Partai
Kongres untuk menempati jabatan Perdana Menteri independen India yang pertama.
Kharismatik, radikal, dan penuh perjuangan untuk kemerdekaan India dari
Kerajaan Inggris, membuatnya menjadi salah satu tokoh pendiri Gerakan Nonblok dan
tokoh penting dalam politik internasional di era pasca-perang.
Perdana Menteri ini kerap
tampil dengan busana jas yang menyerupai jubah dengan kerah berunung bulat.
Beberapa model fashion sedang mengandrungi gaya busana seperti ini. Bahkan, jas
yang Nehru sering gunakan masuk ke dalam 10 besar busana politik dunia di Time
Magazine.
Mao Zedong
Mao Zedong, lahir di
Shaoshan, 26 Desember 1893, dia merupakan seorang tokoh filsuf dan pendiri
negara Republik Rakyat Tiongkok. Ia adalah salah satu tokoh terpenting dalam
sejarah modern Tiongkok.
Gaya busana khas jas tunik
China modern yang sering digunakan pendiri negara Republik Rakyat Tiongkok ini
juga cukup mendunia.Sebelumnya, jas tersebut dikenal dengan jas Zhongshan, tapi
kemudian disebut jas Mao setelah dipopulerkan oleh Mao Zedong.
Ferdinand Marcos
Ferdinand EdralÃn Marcos,
lahir di Sarrat, 11 September 1917 adalah Presiden kesepuluh Filipina, periode
1965-1986. Dia adalah presiden Filipina pertama yang terpilih untuk menjabat
selama dua masa bakti berturut-turut secara penuh. Pada tahun 1972, ia
mendirikan rezim otoriter yang memperbolehkannya tetap berkuasa di Filipina.
Sayangnya, pada masa
kepemimpinannya selalu diwarnai konflik politik, pelanggaran HAM oleh pihak
militer, serta korupsi yang merajalela.
Meskipun begitu, gaya
busana Ferdinand di publik cukup menjadi ciri khas tersendiri baginya. Yaitu,
dengan menggunakan baju serat nanas dengan kaus didalamnya yang tembus pandang.
Ini dikenal dengan baju tagalog yang merupakan baju tradisional Filipina. Gaya
busana ini pun kemudian melekat dan menjadi ciri khasnya.
Yasser Arafat
Mohammed Yasser Abdel
Rahman Abdel Raouf Arafat al-Qudwa, lahir‎
24 Agustus 1929, dia adalah seorang negarawan Palestina. Ia merupakan Ketua
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Presiden Otoritas Nasional Palestina
(PNA), pemimpin partai politik, dan mantan pasukan milisi Fatah, yang ia
dirikan pada tahun 1959.
Sebagian besar hidupnya ia
gunakan untuk menentang Israel atas hak penentuan nasib rakyat Palestina. Tapi
sayang, hingga akhir hayatnya, tuduhan sebagai pemimpin yang korup selalu
diarahkan kepadanya. Adapun busana khas mendiang mantan presiden Otoritas Palestina
ini yaitu terletak pada seragam militer serta kafiyeh bercorak hitam putih yang
selalu ada dikepalanya.
Kim Jong – Il
Kim Jong-Il, lahir 16
Februari 1942 menjabat sebagai pemimpin Korea Utara sejak 1994. Dia diangkat
menjadi pemimpin dengan system dialah satu-satunya calon pemimpin, untuk
menggantikan ayahnya, Kim Il-Sung. Kim yang mendapat julukan Dear Leader juga
menjabat sebagai Ketua Komisi Pertahanan Nasional dan Sekretaris Jenderal
Partai Pekerja Korea.
Layaknya beberapa pemimpin
sebelumnya, gaya busana Kim Jong-Il juga bernuansa busana militer. Yaitu,
busana bergaya overall dengan ritsleting atau kancing tarik bergaya militer
yang serasi dengan warna celana.
Vladimir Lenin
Vladimir Ilyich Lenin,
adalah revolusioner komunis, politikus, dan penggagas teori politik
berkebangsaan Rusia. Ia menjabat sebagai pemimpin RSFS Rusia sejak tahun 1917,
lalu Perdana Menteri Uni Soviet sejak tahun 1922 hingga kematiannya.
Pemimpin Revolusi
Bolshevik di Rusia ini dikenal kerap mengenakan topi yang ikonik.
Model topi itu hingga kini banyak dikenakan sebagai pelengkap busana fashion.
Moammar Khadafi
Muammar Abu Minyar
al-Qaddafi, lahir di Surt, 7 Juni 1942, dia adalah penguasa otokratis de facto
Libya dari 1969 sampai 2011, setelah merebut kekuasaan dalam kudeta militer.
Kekuasaan yang hampir 42
tahun telah menempatkannya menjadi penguasa terlama sebagai pemimpin
non-kerajaan keempat sejak tahun 1900 dan terlama sebagai pemimpin penguasa
Arab. Dia menyebut dirinya sebagai ‘the Brother Leader’, ‘Guide of the
Revolution’, dan ‘King of Kings (Raja segala raja).
Meskipun dia menjadi
pemimpin yang sangat diktator, tapi dalam hal berbusana, dia memiliki selera
yang unik. Bahkan, Vanity Fair Magazine menyebutkan Khadafi sebagai diktator
chic. Khadafi senang mengombinasikan beragam gaya, mulai dari gaya eklektik
hingga gaya rebel ala Christian Lacroix yang eksentrik. Ia pantas disebut
sebagai fashion freak.
Ir. Soekarno
Presiden pertama Indonesia
ini juga memiliki gaya busana yang ikonik. Siapa tak kenal setelan jas putih,
peci dan kaca mata hitamnya? Dr.(H.C.) Ir. H. Soekarno, terlahir dengan nama
Koesno Sosrodihardjo di Surabaya, 6 Juni 1901. beliau merupakan presiden
pertama Indonesia yang menjabat pada periode 1945 sampai 1966. Ir. Soekarno
sangat berperan penting untuk kemerdekaan Indonesia, dimana pada 17 Agustus
1945 dia bersama Moh. Hatta membacakan isi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Maka julukan Sang Proklamator pun
diberikan padanya.
Penampilannya di publik
sangat berkarakter, berkharisma, dan berciri khas. Peci, kaca mata hitam,
setelan jas putih dengan kantong di luar, serta tongkat komando memberikan gaya
busana unik tersendiri baginya. Bahkan, Rudolf Mrázek, seorang professor
sejarah di University of Michigan, menyebutkan bahwa gaya berpakaian Soekarno
sebagai ‘Indonesian dandy.’
Itulah
10 pemimpin dunia yang punya gaya busana yang ikonik. Selain terlihat
berwibawa, ternyata gaya fashion yang unik juga bisa menjadi ciri khas
yang ikonik bagi seorang pemimpin ya!
0 Comments