Ad Code

Responsive Advertisement

5 Kisah Tragis Kencan Online Berujung Maut

Di era serba canggih seperti saat ini, kemudahan komunikasi menjadi hal yang sangat menguntungkan. Bagaimana tidak, kita dapat berhubungan dengan orang lain dengan cepat tanpa terhalang jarak bahkan waktu. Dengan teknologi, kita tak hanya dapat berkomunikasi dengan keluarga dan orang terdekat, namu juga berkenalan dengan orang-orang baru.

Banyaknya orang yang berkisah tentang bagaimana mereka bertemu dengan jodohnya lewat media sosial memang bukan sebuah hal yang salah. Namun apa jadinya jika seseorang justru menemui ajalnya saat ia berpikir akan betemu jodoh lewat internet. Beberapa orang harus mengubur impiannya untuk bertemu sang jodoh karena ia justu menjadi korban pembunuhan dari sang calon jodoh.

baca juga : Karena Alasan Sepele, Kim Jong Un Eksekusi Mati 6 Orang Terdekatnya

Mengerikan bukan? Berikut adalah 5 kisah kencan online berujung maut.

Kisah Single Parent dan Mantan Chef Berujung Maut



Sharon Winters adalah seorang single parent berusia 39 tahun dengan empat anak. Ia merasa sudah putus asa dengan upaya pencarian jodoh. Suatu hari ia mengikuti situs kencan online dan bertemu dengan seorang chef yang sedang menganggur, Kevin Hawke. Lama hidup mengontrak, Hawke kemudian meminta Winters untuk mengijinkannya tinggal di rumah keluarga Winters di Liverpool. Winters pun setuju. Awalnya tak ada yang salah dengan Hawke hingga suatu hari Winters ditemukan tak bernyawa bersimbah darah. Tak tanggung-tanggung, Winters menerima hingga 90 tusukan menggunakan pisau koki oleh kekasihnya sendiri.

Maut di Kencan Pertama



Tori Pennington baru saja bertemu dengan pria yang ia kenal secara online satu malam sebelum ia ditemukan meninggal tanpa busana keesokan harinya. Sang pria, Dustin Kendrick, kemudian mengaku telah membunuh Pennington di pertemuan pertamanya. Pennington yang baru mengenal Kendrick langsung mengundangnya ke rumahnya di Texas saat pertemuan pertama. Sayangnya, karena cekcok yang sepele Kendrick langsung naik pitam dan membunuh kekasih barunya tersebut.

Niat Jual Mobil, Berakhir Tragis



Seorang gadis berusia 20 tahun di Michigan Amerika Serikat berniat menjual mobilnya secara online. Akhirnya, ada seorang peminat bernama Bria Blackmon, seorang pria berusia 47 tahun. Tak disangka, saat memutuskan bertemu untuk transaksi mobil, mereka saling jatuh cinta. Mereka pun mulai berkencan. Namun, Blackmon mulai serakah dan ingin membawa lari mobil yang belum dibayarnya itu. Ia pun membunuh sang kekasih dan membawa lari mobilnya.

Pria yang Mengincar Korbannya Lewat Facebook



Pada tahun 2009, George Appleton menjadi buronan polisi karena telah membunuh dan membakar seorang perempuan bernama Clare Wood. Menurut kesaksian pihak kluarga, meeka baru saja bertemu setelah berkenalan lewat Facebook. Setelah dilakukan penyelidikan, rupanya Wood bukan satu-satunya korban. Appleton sudah menipu banyak wanita dan kali ini berakhir pada hilangnya nyawa. Beberapa bulan kemudian, Appleton ditemukan telah gantung diri di sebuah bangunan tua.

Single Parent dan Pria Muda



Wanita Australia bernama Jette Jacobs ini adalah seorang single parent yang ingin menikah lagi. Ia kemudian bertemu dengan pria muda Nigeria bernama Orowo Omokoh lewat situs online. Usia mereka tertaut 40 tahun. Sebelum bertemu Jacobs selalu mengirimi Omokoh hadiah hingga total senilai $100.00 ke Nigeria. Suatu hari Jacobs memutuskan terbang ke Nigeria untuk menemui kekasih online nya tersebut. tak dinyana, sesampainya di sana ia malah dirampok dan dibunuh oleh Omokoh. Belakangan di ketahui Omokoh memiliki hingga 32 identitas palsu yang ia gunakan untuk menipu via online.

baca juga : Awas, Penderita 5 Penyakit Ini Tak Boleh Konsumsi Kunyit

Itulah 5 kisah tragis yang diawali dengan kencan online. Mencari pasangan lewat internet memang bukanlah hal yang salah, namun kita harus lebih waspada dan hati-hati memastikan identitas sang calon kekasih sebelum memutuskan betemu. Jangan sampai kejadian di atas menimpa siapapun lagi di masa yang akan datang.

Post a Comment

0 Comments

Close Menu