Ad Code

Responsive Advertisement

Kisah 6 Wanita yang Terlahir Tanpa Organ Reproduksi

Terlahir menjadi seorang wanita tentu adalah sebuah anugerah tersendiri sebab wanita adalah makhluk yang memiliki banyak keistimewaan.Ssalah satu impian yang menjadi sifat alaminya adalah memiliki keluarga bahagia, yaitu keluarga dengan suami dan anak-anak yang sehat. Namun tak semua wanita dapat mewujudkan impiannya itu karena berbagai kelainan yang bisa saja dialami.


Sebagai wanita, vagina adalah salah satu organ reproduksi yang sangat penting. Vagina akan menjadi jalan bagi lahirnya bayi yang akan membuat hidup lebih berwarna. Faktanya, tidak semua wanita lahir dengan organ reproduksi yang lengkap, sehingga impian untuk memiliki anak akan sangat sulit diwujudkan.

Pemberitaan pernah mencatatkan enam orang wanita yang memiliki kelainan pada organ reproduksinya. Mereka terlahir tanpa organ penting tersebut dan kini sedang menempuh upaya agar dapat memiliki anak. Siapa saja enam wanita tangguh tersebut?

Jacqui Beck


Sejak lahir, tubuh Jacqui Beck sudah tidak memiliki organ reproduksi, termasuk vagina. Namun, orang tuanya tak pernah sadar. Hal tersebut baru diketahui pada usia Beck yang ke 17 tahun, saat Beck tak kunjung mendapatkan menstruasi pertamanya.

Jacqui Beck yang kini berusia 20 tahun, didiagnosis menderia MRKH (Mayer Rokitansky Küster Hauser) yaitu sebuah sindrom langka yang mempengaruhi sistem reproduksi yang membuatnya terlahir tanpa rahim, tanpa serviks juga tanpa lubang vagina.

Menurut hasil pemeriksaan, di tempat yang seharusnya menjadi vagina hanya ada sebuah lesung kecil tanpa lubang, yang artinya Beck tidak akan bisa melakukan hubungan seksual, menstruasi atau melahirkan anaknya sendiri. 

Lolita

Lolita (bukan nama sebenarnya) adalah 1 dari 4.000 perempuan yang terlahir dengan kelainan bawaan yang membuat vaginanya tidak memiliki lubang. Secara eksternal, area genital wanita dengan kelainan ini normal, dengan klitoris, labia dan uretra, tapi di bagian vagina hanya ada lekukan kecil yang tidak berlubang. Beruntung, kelainan ini masih bisa diperbaiki dengan melakukan operasi.

Tabitha Taya


Sejak berusia 15 tahun, Tabitha Taya sudah mengetahui dirinya tak akan bisa melahirkan anak sendiri karena menderita sindrom yang disebut Mayer Rokitansky Kuster Hauser (MRKH). Kondisi ini membuatnya terlahir tanpa memiliki rahim.

Karena dia masih memiliki ovarium dan tuba fallopi, Tabitha bisa menjadi ibu biologis jika wanita lain bersedia menjadi ibu pengganti untuk sel telurnya. Seperti mayoritas wanita yang menderita MRKH, Tabitha tidak mengetahui bahwa ia dilahirkan tanpa rahim sampai usia pertengahan remaja, ketika ia tak kunjung mendapatkan menstruasi.

Derya Sert


Derya Sert harus menerima kenyataan terlahir tanpa rahim. Beruntung ia berhasil melakukan transplantasi rahim dan dinobatkan sebagai wanita dengan cangkok rahim pertama di dunia yang berhasil hamil.

Derya mendapatkan transplantasi rahim dari seorang wanita yang meninggal dalam kecelakaan mobil. Transplantasi tersebut dilakukan pada Agustus 2011 silam.

Dengan transplantasi tersebut, Derya menjadi wanita pertama di dunia yang menerima rahim dari donor mati. Operasi transplantasi dilakukan di Akdeniz University Hospital di kota Antalya, Turki.

Moa Ottosson


Normalnya semua perempuan memiliki rahim yang berguna untuk proses reproduksi seperti hamil dan melahirkan. Tapi tidak bagi Moa Ottosson, sejak lahir ia tak punya rahim sehingga tak punya peluang untuk punya anak. Agar si anak bisa punya keturunan sang ibu pun bersedia menyumbangkan rahimnya.

Moa dilahirkan dengan memiliki kondisi langka Mayer Rokitansky Kuster Hauser syndrome (MRKH) yang membuatnya tidak memiliki rahim sehingga Moa tidak akan pernah bisa punya anak.

Kondisi yang dialami oleh Moa membuatnya berpikir apakah bisa ia memiliki keluarga yang utuh, hingga akhirnya ia mengetahui bahwa ada prosedur transplantasi rahim yang akan tersedia di Swedia. Ia pun berusaha mencari tahu dokter dan tim peneliti yang melakukan prosedur tersebut.

Gadis Meksiko


Gadis yang tak ingin disebutkan namanya ini didiagnosis memiliki sindrom MRKH di usia 18 tahun. Dia mengatakan bahwa saat itu menjadi masa paling putus asa dalam hidupnya. Apalagi ketika dokter mengatakan bahwa dirinya tidak akan memiliki anak, dan proses penerimaan akan sindrom itu menyakiti hatinya.

Ia kemudian mendapat operasi untuk membuat vagina buatan di laboratorium Wake Forest Baptist Medical Center's Institute for Regenerative Medicine. Organ tersebut dikembangkan dengan bantuan sel wanita itu sendiri.

baca juga : Inilah Kecantikan Wanita Korea Utara yang Jarang Diketahui

Nah itulah enam wanita tangguh yang terlahir tanpa organ reproduksi. Berbagai kelainan tersebut memang sulit terdeteksi sejak awal. Semoga generasi muda kita selalu sehat dan dapat mewujudkan impian berkeluarga dengan harmonis.

Post a Comment

0 Comments

Close Menu