Ad Code

Responsive Advertisement

Ini 7 Penyebab Organ Kewanitaan Sering Terasa Gatal

Gatal adalah kondisi yang sangat menyebalkan. Ia bisa menyerang hampir semua bagian tubuh, dan solusi paling cepat untuk mengatasinya adalah dengan menggaruknya. Namun, hal tersebut tentu berbeda jika gatal dirasakan di organ intim. Selain membuat kesal dan risih karena lebih sulit untuk digaruk, tentunya kita harus lebih berhati-hati untuk mengobati area sensitif ini. Hampir seluruh wanita pasti pernah mengalami kondisi menyebalkan ini.



Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya gatal di area pribadi wanita. Mengetahui penyebab gatal adalah hal yang penting agar Anda dapat mengobatina dengan cara yang tepat. Gatal pada organ genital bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai karena bahan celana dalam yang kurang baik hingga adanya infeksi jamur. Tak ingin kan rasa gatal terus mengganggu Anda?

baca juga : 5 Penyebab Haid Berlangsung Lebih Lama dari Biasanya

Selengkapnya, berikut adalah 7 penyebab organ kewanitaan sering gatal seperti dilansir oleh Women's Health.

Perubahan hormon

Wanita biasanya mengalami perubahan hormon saat menjelang haid, saat hamil, menopause, stres, hingga karena konsumsi pil KB. Hormon yang tak seimbang kerap menyebabkan vagina terasa gatal dan kering. Anda tak perlu khawati pada penyebab satu ini, karena biasanya akan mereda saat hormon kembali seimbang.

Bakteri vaginosis

Munculnya bakteri vaginosis dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri dan tingkat keasaman vagina. Rasa gatal yang ditimbulkan biasanya terasa sama dengan infeksi jamur, namun disertai dengan munculnya cairan yang encer dan berbau. Jika Anda mengalami kondisi ini sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penggunaan celana ketat

Memakai jeans ketat memang selalu berhasil membuat penampilan lebih ramping dan casual. Walau demikian, penggunaan celana ketat sebenarnya tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi udara dan membuat area pribadi tertekan. Selain menumpuk keringat, kondisi ini dapat memicu bakteri yang menyebabkan gatal dan gerah di area pribadi Anda. 

Dermatitis kontak


Anda sebaiknya lebih berhati-hati dalam menggunakan produk di area pribadi, seperti parfum, bedak, lubrikan, krim cukur, hingga penggunaaan kondom. Benda asing dapat memicu iritasi kulit seperti kemerahan, bengkak, dan terasa tebal. Jika Anda mengalami gejala iritasi setelah menggunakan produk tertentu, sebaiknya ganti semua produk dengan jenis hipoalergenik. Penggunaan bedak dan parfum sangat tidak dianjurkan untuk area pribadi wanita.

Infeksi jamur

Senada dengan infeksi bakteri, infeksi jamur juga dapat dipicu oleh ketidak seimbangan pH vagina. Bedanya, infeksi jamur biasanya menimbulkan cairan yang lebih kental. Selain itu, infeksi jamur juga dapat dipicu oleh stres yang tinggi, hubungan seksual tak sehat, konsumsi antibiotik hingga komplikasi diabetes.

Eksim atau psoriasis

Gatal karena eksim atau psoriaris biasanya disebabkan oleh kurangnya kesadaran menjaga kebersihan. Eksim vagina bisa lebih parah dibanding infeksi jamur, dan biasanya menampakkan gejala gatal, kemerahan, hingga bengkak dan nyeri. Dokter biasanya akan meresepkan produk salep steroid yang ringan untuk meredakan rasa gatalnya.

Infeksi menular seksual

Ada berbagai jenis infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menyebabkan organ kewanitaan terasa gatal, sebut saja herpes, gonorhea, chlamydia, hingga kutu kelamin. Tak hanya gatal, ia bisa berubah menjadi rasa sakit seperti terbakar. Kondisi ini makin diperparah dengan nyeri saat buang air kecil dan timbulnya bau tak sedap.

baca juga : Ini Arti 5 Aroma Pada Organ Intim Wanita Terhadap Kesehatan

Nah itulah 6 penyebab vagina sering terasa gatal. Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti disebutkan di atas, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Post a Comment

0 Comments

Close Menu